Aris Arianto

Guru SMAN Model Terpadu Madani Palu-Sulawesi Tengah...

Selengkapnya
Navigasi Web
ADA APA DI BUKIT SATU POHON DESA SIBEDI?

ADA APA DI BUKIT SATU POHON DESA SIBEDI?

Banyak pertanyaan terkait dengan viralnya Bukit Satu Pohon di desa Sibedi. Terutama bagi mereka yang hanya mendengar cerita dari orang-orang yang sudah pernah berkunjung ke sana. Atau mereka yang hanya menyaksikan sekumpulan gambar atau foto dari panorama Bukit Satu Pohon itu melalui media sosial.

Tempat apakah itu? Jenis pohon apakah yang katanya cuma satu tumbuh di puncak bukit itu? Penasaran, khan? Hehehe, sama juga saya. Sebelum menyaksikan langsung, saya sudah dibuat penasaran oleh postingan sahabat di Facebook atau Instagram. Sampai "sakit hati" saya karena banyak teman-teman yang posting gambar pohonnya. Hehehe...

Baiklah saya akan berbagi cerita soal destinasi wisata Bukit Satu Pohon. Saya akan lebih penasaran kalau tidak menulis kisah perjalanan saya ke Bukit Pohon Jomlo eh Bukit Satu Pohon. Tetapi, izinkan saya mengawalinya dengan perjalanan saya dari rumah sampai di bukit tersebut.

Sehari sebelumnya, saya sudah diberi tahu istri bahwa minggu pagi nanti, paling lambat pukul 05.30 WITA sudah siap semuanya. Sehingga diperkirakan pukul 06.30 sudah berada di lokasi. Katanya, pagi hari pengunjung akan dimanjakan dengan keindahanan kabut yang menutupi Bukit Satu Pohon.

Usai subuh, saya sebenarnya sudah siap. Tapi sang nyonya masih sibuk di depan cermin. Biasalah.., perempuan kalau di depan cermin bolak-balik, putar kiri putar kanan. Eh... tetap saja belum percaya diri. Entahlah.

Sayang katanya, view di bukit itu sangat instagramable. Makanya penampilan, dandanan, atau kostum harus serasi dengan alam. Ya... terserah daripada ribut.

Setelah saya menunggu kurang lebih satu jam, akhirnya kami (bertiga dengan si bungsu) beranjak menuju Jln Halmahera. Di sana sudah menunggu ipar saya dan ponakan yang juga barengan ke desa Sibedi.

Pukul 07.15 WITA, kami berangkat dengan kendaraan roda empat. Hanya butuh sekira 45 menit dari kota Palu untuk sampai di desa Sibedi Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi. Jalanan menuju lokasi pun mulus meskipun sedikit menanjak.

Kami di sambut oleh para pemuda yang berjaga di pintu masuk parkiran di sebelah selatan. Saat masuk lokasi, kami juga disambut oleh ibu-ibu.

"Biaya parkir untuk mobil 10 ribu, bayar memang, Bu," kata seorang ibu kepada istri saya. Iya, cukup sepuluh ribu rupiah. Itu pun hanya biaya parkir satu mobil. Kalau kendaraan roda dua hanya 5 ribu rupiah. Sementara pengunjung gratis dan bebas berkeliaran di seputaran Bukit Satu Pohon dari pukul 06.00 sampai 18.00.

Saat masuk, kami di sambut dengan dentuman musik berirama cepat. Ternyata ada senam yang pesertanya didominasi oleh ibu-ibu muda. Saya tidak tahu apakah mereka itu para pengunjung atau penduduk setempat? Saya tidak ingin mencari tahu.

Saya beristrahat sejenak di samping lapak penjual berbagai jajanan. Lapak milik warga Sibedi, berderet rapi di kaki bukit bagian timur. Di bagian tengah berderet bangku-bangku panjang yang sengaja ditata rapi. Banyak pengunjung berfoto di deretan bangku sambil berpose bak artis Drakor. Hehehe...

Di bagian selatan tampak pula beberapa Gazebo berjejer rapi. Pengunjung akan melewati deretan Gazebo saat melakukan pendakian ke puncak bukit.

Pandangan saya arahkan ke sebelah barat lalu ke atas bukit. Tampak satu pohon yang tumbuh di atasnya. Tepat sudah namanya Bukit Satu Pohon. Saya tidak sabaran lagi. Ingin segera ke puncak bukit. Seperti apa rupanya sebatang pohon yang viral itu?

Tidak menunggu lama, rombongan kami mulai menyusuri punggung bukit. Si bungsu yang masih berusia 4 tahun setengah ikut dalam pendakian pendek itu. Sebenarnya tidak terlalu menanjak. Namun bagi orang yang tidak terbiasa ngos-ngosan juga. Apalagi bagi yang bermasalah lututnya, saya sarankan jangan memaksa ke puncak. Beristirahat saja di tempat yang landai. Bisa di lapak-lapak, di Gazebo, atau deretan bangku-bangku.

Jarak dari bawah sampai puncak Bukit Satu Pohon sekira 100 meter saja. Sepanjang perjalanan anda disuguhi pemandangan khas pegunungan. Tapi saya tidak peduli. Saya hanya penasaran dengan sebatang pohon yang tumbuh di puncaknya. Apa uniknya pohon itu?

Akhirnya kami tiba di puncak bukit. Memang benar hanya ada satu pohon yang tumbuh di atasnya. Selain itu ada satu gazebo untuk beristrahat melepas penat. Pohon yang viral itu ternyata pohon yang biasa ditemui di sekitar kita. Orang menyebutnya Kayu Jawa. Kalau di kampung saya biasa di sebut juga Kayu Cina. Penasaran pun beransur hilang. Hehehe...

Saya sempat berbincang dengan salah satu warga Sibedi. Katanya di puncak ini sebenarnya ada tiga pohon Kayu Jawa. Namun seiring berjalannya waktu, ada yang sengaja menebang pohon lain, dan menyisakan satu pohon saja. Seandainya tumbuh tiga pohon tentu saja namanya Bukit Tiga Pohon.

Tapi sungguh. Ternyata sebatang pohon itu hanyalah penanda. Masyarakat setempat menyebutnya "Buu Tanda". Yang luar biasa adalah keindahan panorama alamnya. Saya terpukau dengan kemegahan deretan kontur pegunungan yang mengelilinginya.

Lanskap lembah kota Palu yang dihiasi dengan Teluk Palu yang menjorok masuk menjadi panorama yang sayang untuk tidak diabadikan. Di arah timur tampak pula lanskap sebagian Kabupaten Sigi yang tak kalah indahnya melengkapi panorama dari atas gundukan hijau di mana saya berpijak. Bagian ini sebenarnya yang bikin betah dan ingin berlama-lama di puncak.

Yang membuat pengunjung merasa nyaman juga adalah makanan dan minuman kemasan yang ditawarkan di lokasi masih sangat murah. Tetapi hati-hati jika membeli makanan siap saji di masa pandemi Covid-19.

Jika kalian penasaran dengan Bukit Satu Pohon, segera buat planning. Tentukan waktunya. Si kecil Al, bungsu saya saja sudah lihat pohonnya, bahkan berdiri di samping pohon viral itu.

Yang dikuatirkan ada yang iseng. Pohonnya ditebang. Namanya entah apa lagi. Hehehe....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

indah banget... keren

03 Jul
Balas

Waduh...ada pak komandan MG, Terima kasih pak

05 Jul

Keren banget.

03 Jul
Balas

Iya, bu. Terima kasih sudah singgah membaca

05 Jul

Kapan kami bisa ke sana ya? Mantap.

03 Jul
Balas

Tempat ini keren bu...terima kasih bunda

05 Jul

wah pasti indah sekali pemandangannya. dari foto saja bagus, apalagi melihat langsung. belum lagi udaranya. apakah akses jalannya mudah ke sana Pak ? salam.

03 Jul
Balas

Iya, bu. Soalnya tempatnya tidak jauh dari kota.... Terima kasih, bu. .Salam kenal

03 Jul

Indah banget

03 Jul
Balas

Pemandangan yang indah. Bukit 1 pohon yang membuat penasaran. Pohon yang biasa ditemui tapi pemandangan alam yang menyejukkan mata menghilangkan rasa penasaran. Penasaran berbuah tulisan yang bagus.

03 Jul
Balas



search

New Post